Sehubungan dengan itu, ia juga rajin menjaga kondisi fisiknya, sehingga wajahnya kelihatan jauh lebih muda dibanding usianya. memang terkenal lihai menjalin kerjasama dengan banyak orang. Ia sangat dicaya oleh mitra nya. Bahkan, rekan di pun, mau mengikat kerjasama dengannya, kendati ikatan itu tidak selalu hitam di atas putih. Lewat , berhasil mengarahkan sejumlah besar untuk menjadi . Belakangan, menjadi wadah yang amat digandrungi oleh ratusan muda Indoesia. Banyak di antara para muda itu adalah anak para dan mantan . Kesuksesannya mengantar sebagai sebuah profesional, menyebabkan ia selalu terlibat dalam pembicaraan atau diskusi tentang pembinaan generasi muda. Baik dalam acara yang diselenggarakan , maupun dalam acara yang diselenggarakan oleh lainnya. Setelah lulus da Pimpinan an (),, dengan Predikat cumlaude, pada tahun 1963, mendapat tawaran kerja di di Sungai Gerong. an asing yang bergerak di bidang itu, akan membe penghasilan dan kar yang baik baginya. Akan tetapi, di , menganjurkannya bekerja di . Prospek kerja di milik pemerntah itu, jauh lebih baik di bandingkan di Stanbac. Sebab, Bung Karno sebagai saat itu, sangat membe hatian untuk mengembangkan serba ada yang tama di itu. Anjuran itu masuk akalnya, lalu ia pun bekerja di . mendapat tugas di bagian encanaan. Lewat tugas ini, berkesempatan berkeliling mengunjungi beberapa negara, terutama untuk mempelaja kembangan iklim dagangan di negara-negara itu. , , , Ameka menjadi negara yang dijelajahi pada waktu itu. Tidak lama kemudian ia diangkat sebagai Pimpinan Promosi Penjualan dan Pengembangan . (Sangah). Ia menimba banyak pengalaman dan pengetahuan. Ia memiliki relasi yang cukup luas, baik dalam nege maupun . Delapan tahun ia bekerja di . Tantangan demi tantangan telah mampu ia selesaikan dengan baik. Dan, ia ingin menca tantangan-tantangan yang lebih membekan masa depan yang lebih baik baginya. Seolah-olah tidak lagi membe prospek yang diinginkannya. Konsep pemasaran yang diambilnya da kurang mendapat tanggapan pimpinan . Ia pun mengambil keputusan besar, lalu meninggalkan pada tahun 1971. Selama di , termasuk beruntung, karena ia sempat disekolahkan ke . Ia belajar manajemen serta ada di selama dua tahun. Pulang da sana, ia tidak hanya memiliki ilmu mengolah , tetapi juga membawa mobil dan sejumlah saku. Dengan itu, ditambah relasi nya yang sudah sedemikian luas. Apalagi jabatannya sebagai pimpinan promosi , menyebabkan ia banyak teman dan banyak yang mengenalnya. Itulah yang mendorong dia untuk mandi dan buka sendi. Pada tahun 1971 itu, ia langsung menjadi ir kerajinan, yang masih dalam skala kecil. Sebagian da yang dimilikinya dipakai untuk membeli tanah luas milik temannya yang sedang butuh duit. Pada tahun yang sama, juga mulai mencoba meminjam kredit da dengan jaminan tanah di atas. Kredit komersial Rp. 30 juta itu diolehnya da . Ia mendikan . Marda , bergerak dibidang impor. Ia dibantu adiknya . Tatkala nya sudah mulai memlihatkan kembangan, ia pun berpikir lebih maju lagi. Kebetulan tanah itu terletak di jalan By Pass, sehingga ketika di jual harganya mahal sekali. Hasil penjualan ini yang kemudian menjadi nya mendikan Product Centre pada tahun 1973. Nama ini ada kaitannya dengan tempat asal dia bekerja.
8 tahun yang lalu