Alternatif terbaik cara belajar kelompok
Gambar ini saya ambil pada jam 10.00 tadi pagi (8 Februari 2009). Hari ini saya ada sedikit pekerjaan untuk pengawasan kegiatan mooring tanker MT. Andhika Adinugraha yang akan loading crude oil hasil produksi Pertamina Field Bunyu. Dan seperti biasa, ngawasinya dari kantor aja, sambil internetan pakai koneksi kantor. Gratis, ndak mbayar. Ndak kayak kalau lagi internetan di rumah. Sambil sekali-sekali ngeliatin kearah areal CBM Pertamina Field Bunyu, tempat kegiatan mooring sedang berlangsung. Ngeliatnya cukup melalui jendela kantor yang menghadap ke laut. Radio komunikasi sudah standby untuk memonitor komunikasi antara Pandu yang berada di kapal tanker dengan kapal tunda dan kapal mooring.
Diantara suara percakapan di radio komunikasi, samar-samar saya koq mendengar ada suara beberapa anak yang sedang berbicara ya?! Apa ada intervensi signal? Ternyata tidak. Suara anak-anak itu berasal dari teras kantor. Ngapain sih anak-anak itu, membuat saya jadi kepingin melihat. Saat saya keluar dari pintu depan kantor, saya lihat beberapa anak, sepertinya masih sekolah dasar (SD), lagi belajar, tepatnya membahas beberapa soal pelajaran. Spontan jidat saya berkerut. Ini, saya yang sudah jadi ndak gaul dan kurang informasi atau anak-anak itu sedang menciptakan revolusi sendiri untuk memilih cara mereka dalam belajar? Milih tempat belajar aja sampai mbrasak-mbrasak ke pelabuhan segala. Barangkali ini yang disebut belajar sambil bertamasya.
Malam ini acaranya di rumah aja. Males mau keluar rumah. Lagi musim hujan sih. Kalau kena hujan, kan bisa jadi sakit flu. Disuntik deh sama dokter, cusss… Jadi, mendingan di rumah aja. Ngeblog. Tadi barusan sudah selesai bikin posting untuk blog Bunyu Online. Posting tentang kapal layar. Yang suka dengan kapal layar, sana silahkan baca. Sementara ini GarisLine.Com belum sempat diapdet. Beginilah kalau berlagak pingin punya blog lebih dari satu. Jadi keteteran. Habis, yang namanya mood ngeblog ndak bisa selalu dijaga. Kadang rajin, malesnya yang keseringan. Ndak apa deh, yang penting ngeblog. Posting ndak posting yang penting ngeblog.
Untungnya ada blog ini. Tempat saya bisa menulis dengan santai tanpa harus dibebani peraturan-peraturan blogging yang baku. Cocok aja kalau deskripsinya sebagai tempat catatan-catatan ndak nggenah. Mengalir begitu aja. Tanpa harus melewati saringan-saringan kayak di aliran PDAM itu. Bebas tapi sopan.
7 tahun yang lalu